Wednesday, June 27, 2007

MENINGGALKAN JAKARTA,MY BELOVED 1st HOME TOWN


Sudah bulat tekat di dada,bahwa gue harus meninggalkan jakarta.Cuma untuk merayakan sebuah obsesi bernama jadi penulis.Tidak berkembangnya otak dan nilai inspiratif lainnya,juga menjadi salah satu tekad tersebut menggebu-gebu.Cari uang menjadi hal yg mendominasi setiap hariku ketika nyawa pertama menyatu pada raga dalam sadar setelah waktu tidur yg sering kali singkat dan hanya panjang ketika weekend saja.
Gue pengen kembali ke kota dengan peradaban tertua dalam sejarah tanah jawa,Yogyakarta.
Segalanya disana bisa dinikmati dengan lambat dan tidak kesusu.Santai penuh tatakrama dan sopan santun juga.Mudahnya bercengkrama dengan segala jenis manusia dari segala kasta.Cukup dengan jiwa bersahaja kau pun pasti jumawa.Masyarakatnya yang tidak sombong tapi ngemong.Alamnya yg selalu membuatku tertegun nyaman juga takjub.
Godeliagrasiasta,telah menunjukkan gue Jogja dengan benar semasa kuliah dulu.
Maaf jakarta bukan karena awak tak cinta,tapi ini semua karena kekacauan pagi mu yg masih selalu tak bisa kuterima dan pahami.
Thanks Mom,untuk selalu melarangku ke jogja dengan begitu aku jadi sadar bahwasannya alasan laranganmu itu gak akan pernah bisa diterima oleh jalan pikiran manusia manapun.
Maturnuwun sanget buat Papa,jalur khusus UGM nya sekarang jadi modal andalan hidup gue banget.Oh Godelia,cuma loe yang tahu perasaan ade sesungguhnya sama si Papa yg satu ini.
Semoga dia tenang dengan senyuman juga sedikit sepenggal harapannya buat ade.Sorry Pa,baru bisa melaksanakan nikahnya tahun ini.Dan please jgn pernah berharap untuk punya cucu dari ade.Saya tidak berniat meneruskan keturunan saya,dikarenakan sudah banyaknya populasi manusia di bumi ini.Saya seorang humanis yg terkadang terlalu hewanis.
Kembali ke jogja tinggal di kaki Merapi dan bercinta di pinggir pantai selatan.

Friday, June 22, 2007

OOH IT IS SO ME...


Dia terdiam di relung bisu batinku.
Terduduk diam tanpa suara juga geraknya.
Seakan mati tanpa roh yang berada dalam raga.
Aku bertanya - tanya pada sunyi.
Sunyi menjawab dalam keheningan penuh semilir angin kebimbangan dari tiupan nafas hasrat yang mulai meragu.
Aku coba menatap mata lelakinya yang tegas serta penuh naluri.
Berharap ada jawab dari semua pertanyaanku kepada sunyi.
Tapi semua tetap sama dan setia pada diam.
Aku masih harus bergerak dan tidak bisa berteman selamanya pada sunyi diam dan semua bentuk yang bicara pada keheningan.
Aku ingin keluar dan melihat geliat manusia dalam jiwa bercahya ria.
Bukan relung lembah hitam penuh peluh kotor arogansi ortodoks.

TERIMA KASIH


Be thankful that you don't already have everything you desire,
if you did, what would there be to look forward?

Be thankful when you don't know something
For it gives you opportunity to learn
Be thankful for the difficult times
during those times you grow

Be thankful for your limitations because
they give you opportunities for improvement
Be thankful for each new challenge because
it will build your character

Be thankful for your mistakes
they will teach you valuable lessons
Be thankful when you're tired and weary
because it means you've made a difference

It is easy to be thankful for the good things
A life of rich fulfillment comes to those who
are also thankful for the set backs.
Gratitude can turn a negative into a positive
Find a way to be thankful for troubles
and they can become your blessings

But one thing I can be thankful is
that I had a chance to know you
love you and experience my life with you
your words, your laughter, your spirit
will forever be a part of my life

Last but definitely not least,
Thank you so much to you!
I couldn't do this without you

- Lots of Love -