Friday, August 24, 2007

Mati itu cuma jadi umpan belatung

Seorang teman lama bertemu kembali denganku.Sudah menikah dengan dua anak.Orang banyak bilang dia punya keterbelakangan mental.Keahliannya adalah pijat.Dunia pijat-memijat sudah membawanya keliling Indonesia.Banyak sudah orang pangkat yang dikendurkan urat-urat syarafnya oleh teman lama ku ini.

aku jarang bertemu dengan teman yang satu ini.Tapi pertemuan ku kemarin seolah menutup kesan keterbelakangan mentalnya.Aku jadi tidak yakin kalau dia keterbelakangan mental.Bagaimana mungkin seorang yang kata nya keterbelakangan mental bisa membina suatu rumah tangga dan dapat menyekolahkan anaknya,serta mampu menafkai anak istrinya.

Satu yang membuatku yakin bahwa dia normal ketika kami membicarakan permasalahan soal hidup masing-masing yang kami lewati beberapa hari belakangan ini.Ketika itu dia menceritakan bahwa dia baru saja habis pesta minuman keras dan main perempuan ( tidur dengan PSK ).Dalam dialognya dia mengatakan, " Coba De,gue mo ngapain lagi ? Anak dah punya,bini dah ada.Kerjaan gue ada,walaupun cuma mijit.Kan yang penting tiap bulan gue ada pemasukan ya ? Trus ya cara gue kayak gitulah buat ngibur diri gue.Makanya mumpung masih idup dah,puas-puasin ajah.Soal dosa mah belakangan.Orang lain juga punya dosa kok.Dari pada ntar mati juga cuma jadi umpan belatung.Hahahahaha "
Aku pun ikut tertawa lepas,mendengar ocehan temanku itu.Seorang yang selama ini dianggap punya keterbelakangan mental.Mengatakannya tepat di depannku dan membuatku bisa menikmati hariku waktu itu.

thanx,Rul !

Thursday, August 23, 2007

OPSI ( pilihan )

Ricard bilang, " Punya uang menjadikan kita banyak opsi."


Seno bilang, " Opsi ada tergantung dari kita bukan dari materi yang kita miliki atau ada di sekeliling kita.



Sampai hari ini aku belum memutuskan sesuatu hal yang menyebabkan kita punya banyak opsi.Kadang yang di bilang Ricard ada benarnya,kadang Seno pun juga tidak salah.



Mungkin jalan tengahnya adalah opsi-opsi yang baik adalah opsi-opsi yang di dukung oleh materi juga niat dari dalam hati serta kemauan dari dalam diri yang keras.



Wednesday, August 22, 2007

BT


Aku butuh tari untuk bergerak.
Aku butuh minuman yang kerasnya melebihi arak.
Dan cemilan jamur yang berasal dari kotoran ternak.
Aku mau tertawa & menertawakan dengan puas.
Bersama sobat dan juga binatang buas.
Sebelum jadi manusia bebas.

Aku 'Gak Butuh Malam !

Aku benci kalau harus bertengkar dengan perasaan dan hasratku terus.Setiap malam menjelang rebah diperaduan mereka muncul dan membuat galau kepalaku.Kenapa susah sekali menghilangkan jejak manusia yang satu ini.Padahal aku tidak pernah menempatkannya terlalu dalam di ruang batinku.Atau perasaan ini sendiri yang membuatnya tenggelam ke dasar kalbu.
Mana bisa seorang jalang macam aku terbenam dan tenggelam dalam kubangan asmaradana.

Andre bilang, " Sapa bilang jalang 'ga butuh roman dan cinta ? "

Mas Joe lain lagi ngomongnya, " Masalahnya cinta itu terlalu problematik & dapat membunuh sekaligus mengobati kisi-kisi lain dalam kehidupan. "

Boni bilang, " Gue no coment ! "
Tapi aku tahu benar isi kepalanya,cintanya dia itu lebih baik datang sewaktu tua dan lansia.Selagi muda dia cuma butuh vagina secara cuma-cuma .....HAHAHA..

Ricard....Dia malah menjawab pertanyaan dengan pertanyaan ( gimana seh ? ).
" Gue bingung sama cinta,kalau punya rasa pengen deket sama seseorang terus itu namanya apa ? Kalau mau menghabiskan sisa hidup kita dengan seseorang itu cinta bukan ? Masalahnya De,gue tuh ngerasain itu semua ke loe. "

Hah ?!.....Hiks...hiks....hiks ( alah sok terharu deh aku )

Tapi kemudian ada perasaan masygul menyelusup.Sedikit senyum setelah hal itu berlalu.Lalu tertawa membabi buta layaknya orang gila.

*****************

Aku kembali bertengkar dengan kegalauan esok malamnya.Bayangan lelaki muda dengan rambut ikal hampir sebahu telanjang dada dengan sarung warna merah muda menggeliat wira-wiri di pelupuk mataku.Ku raih hp ku,berharap ada sinyal 3G.

Asu ! ' Gak bisa video call.



BUAT NOVI,PUPUT N' RIO

Selamat tinggal neraka dunia,mungkin itu salam terakhir yang kalian serukan.
Maafkan aku yang tidak pernah dengar kabar soal kepergian kalian.

Sedikit terkejut juga takut.
Kabar itu singkat dan lewat sekilas namun beraroma penuh was-was.

Dahulu berempat kita pernah melangkah dalam irama sumbang dan salah.
Berpikir bahwa segalanya akan kita taklukan dengan kalah.
Kebersamaan kita pun kemudian menjerumuskan kita semua ke dasar sumur kelaknatan.

Masih ingatkah pada senja dimana kita semua berimaji melihat malaikat dengan jubah putih.
Mengawasi gerak ketololan kita.
Lalu malam datang menjemput kita yang masih merasa bahwa itu senja.

Kalian tetap terlelap dalam malam yang suram.
Sementara aku sudah tersadar pada fajar yang tengah ku kejar.

Aku tak punya kata untuk kalian dengarkan.
Cuma ada makna yang bisa aku siratkan.
Bahwa malam yang pernah kita lewatkan,cuma bisa memberi kita kepenatan.



ps : thx ndut,ade bisa melewati kematian berkat kamu ..... ( Jogja awal yg menyenangkan '99 )

Tuesday, August 21, 2007

ME N JO

Jelas sekali semarah apapun dia,tidak akan pernah bisa membenci aku sepenuh hati.Dan aku yakini diriku,sebenci apapun aku terhadapnya tidak akan pernah bisa lepas dari ikatannya.Ini bukan lagi bicara soal cocok atau tidak cocok,pertemanan ini sudah terjalin sebelum emosi kita sama-sama labil.
Lalu ada beberapa hal - hal yang pernah sangat mengecewakan kita berdua.Cuma kita berdua itu.......apa yah sebutan yang pantas untuk semua rasa ini.Entah batu atau sudah sama-sama malas mencari sebuah pertemanan baru.Mengingat umur kita yang semakin menggelikan setiap kali kita membahas soal umur dan bicara soal-soal masa depan yang akan kita hadapi nanti.Kita tetap tidak bisa di sebut soul mate atau belahan jiwa.Kita cuma sadar bahwa kita berdua bisa saling membutuhkan dan bisa saling membunuh.Dan semua itu tergantung dari situasi dan kondisi yang tengah memasung kita saat itu.
Padahal sudah banyak perubahan di diri kita masing-masing.Aku bukan lagi si idealis dengan pandangan surealis.Dan dia tidak lagi agamawis tapi sekularis.
Aku bukan lagi si terkutuk dan dia sudah lepas dari kutukan .......HUAHAHAHAH ( rahasia : pengalaman naik gunung berdua ).

NB : Kangen naik sepeda ontel berdua,dari Gejayan sampai Kota Gede.

JEMPUT DINI


Setengah Jakarta malam itu ikut berkeliling denganku.Lengket,gerah,basah,hujan dan misu-misu.Terlalu lama menunggu adik yang kadang tampak bodoh dan dungu.Tidak bisa mengumpat karena dia saudara kandung.Mungkin tidak bodoh ataupun dungu cuma lugu tepatnya.Malam membuat keluguannya semakin mencemaskan.Dia bukan aku yang sudah lama bersahabat dengan malam dan jalan ibu kota.Dia perempuan baru yang baru saja keluar melewati senja.Beradu kecepatan dengan hujan dan waktu.Angkot binal menyerempet,untung tidak sempat jatuh.Cuma oleng,sambil berserapah kosong.Karena yang diteriaki juga tengah berpacu dengan waktu dan uang.
Lewat pukul sembilan semuanya makin gelap dan cepat.Aku semakin cemas dengan adik.Perempuan lugu yang baru saja keluar melewati senja berdiri acuh menungguku dekat lampu merah.Kerudung putihnya tetap tidak cukup bisa meredakan cemasku.Cuma ada kelegaan karena dia masih menungguku di sana dekat lampu merah,dan tidak meninggalkanku beralih naik angkot atau bus umum.

Dilema kaum kecil dengan upah minim dan waktu kerja yang melampaui batas.Cuma untuk mendapatkan status kerja di masyarakat.Karena jadi pengangguran adalah cemooh juga momok menakutkan di generasiku.